Blog
Perhatikan Hal Ini Jika Ingin Memberi Sugesti Pada Anak
- Februari 7, 2024
- Posted by: admin
- Category: Blog dan Berita
Bukan hal yang baru lagi jika ada orang tua yang mengeluh tentang hal-hal yang berhubungan dengan perilaku anaknya. Terlebih lagi di masa pandemi seperti ini yang membuat anak harus sekolah secara daring di rumah dengan didampingi orang tuanya. Kelebihan energi yang dialami anak, yang seharusnya dapat dicurahkan di sekolah saat bertemu dengan teman-temannya membuat anak mencurahkan seluruh energi nya di rumah saja. Akhirnya anak menjadi lebih aktif dan seringkali membuat orang tua merasa penat dengan perilaku heboh anaknya.
Dengan keadaan orang tua yang tertekan biasanya memengaruhi cara orang tua dalam berkomunikasi pada anaknya. Perkataan orang tua, apapun itu, akan dianggap sugesti bagi pikiran bawah sadar anaknya. Dan tentu saja berpotensi menjadi nilai-nilai yang akan ia pegang kuat dan memengaruhi karakter serta perilakunya. Atas dasar inilah saya menulis hal ini, agar kita sebagai orang tua dapat lebih berhati-hati saat berkomunikasi atau memberikan sugesti kepada anak.
Orang tua merupakan figur otoritas bagi anak, sehingga apapun yang diucapkan dan dilakukan oleh orang tua akan mudah masuk dan mengakar pada pikiran bawah sadar anak. Kemampuan dalam memberikan sugesti pada anak tentu saja menjadi hal yang wajib dikuasai bagi setiap orang tua yang ingin anaknya menjadi pribadi yang baik serta mengalami fase tumbuh kembang yang sempurna.
Dalam kegiatan hipnoterapi pun juga memberikan perhatian pada anak, banyak kasus traumatik pada anak dapat dibantu dengan sejumlah sesi dalam hipnoterapi. Anak-anak rentan mengalami masalah atau gangguan fisik, karena secara alamiah “pertahanan” anak dalam menyaring bombardir informasi dari luar belum cukup kuat dan bagus. Sebagai orang tua, kita tentu perlu memperhatikan hal ini dengan seksama.
Sebagai contoh, bila anak sering melihat kedua orang tuanya konflik dan cekcok, maka kejadian seperti ini dapat berpotensi membentuk pola pikir bahwa kehidupan rumah tangga itu tidak menyenangkan, akhirnya ketika dewasa anak menjadi takut untuk menikah. Contoh yang lain lagi, bila orang tua memiliki kebiasaan buruk maka hal tersebut juga akan mudah ditiru oleh anaknya.
Agar orang tua dapat memiliki andil yang baik dalam pembentukan pola pikir dan perilaku anak, maka orang tua perlu memberikan sugesti-sugesti yang positif bagi anak. Harapannya agar dikemudian hari sugesti positif yang sudah masuk pada pikiran bawah sadar anak dapat menjadi nilai dan keyakinan yang membentuk pribadi yang tangguh, baik dan sesuai dengan harapan orang tuanya.
Jadi, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan jika ingin memberi sugesti pada anak. Diantaranya yaitu :
- Memberikan sugesti pada saat anak dalam keadaan emosi yang baik. Semisal saat anak sedang bermain, maka temani ia bermain sambil memberikan atau menanamkan sugesti positif. Dalam keadaan emosi yang baik, anak akan menjadi lebih sugestif atau mudah menerima sugesti. Memanfaatkan moment dengan anak untuk jalan-jalan ke taman, atau pada saat liburan bersama keluarga juga dapat dimanfaatkan untuk menanamkan sugesti-sugesti positif pada anak. Semisal dengan sugesti seperti ini, “Alhamdulillah ya kita masih dapat liburan bareng-bareng seperti ini, ini karena Allah juga memberikan rejeki lebih pada Ayah. Makanya kamu sering berdoa sama Allah, minta agar Allah selalu melimpahkan rejeki yang halal untuk Ayah ya nak!”
- Memberikan sugesti positif pada anak yang akan tidur. Kondisi sesaat sebelum tidur merupakan momentum yang sangat baik. Karena pada kondisi ini pikiran bawah sadar anak menjadi lebih aktif dan sangat siap untuk menerima sugesti positif dari kita sebagai orang tua. Akhirnya kita tahu mengapa orang tua di zaman dulu sering menceritakan dongeng pada anak sebelum tidur (bed time story), karena tujuannya untuk menanamkan nilai-nilai positif dari cerita yang disampaikan kepada pikiran bawah sadar anak. Contoh sugesti yang dapat diberikan pada anak sebelum ia tidur yaitu, “Dek/Kak, belajar ilmu agama itu penting lho … karena dengan belajar ilmu agama maka kamu dapat lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan. Dengan ilmu agama, kamu juga bisa jadi anak yang sholih, bisa lebih sayang sama ayah dan bunda karena kamu jadi lebih tahu kalau berbakti pada kedua orang tua itu bisa dapat pahala yang gedeeee banget.”
- Lakukan pengulangan atau repetisi. Karena ini merupakan bagian terpenting dalam pemrograman pikiran, perlu dilakukan sesering mungkin dan sebanyak mungkin. Cukup mengganti pilihan kata saja untuk tema sugesti yang sama. Jadi jangan cuma melakukannya sesekali tapi berharap mendapatkan hasil yang maksimal ya, hehehe …
Selain dengan cara di atas, memberikan sugesti juga tidak hanya dengan berupa kata-kata atau secara verbal. Memberikan sugesti pada anak secara non verbal pun juga bisa dilakukan, semisal ketika anak berhasil melakukan sesuatu maka berikan acungan jempol dan senyuman yang manis. Dengan hal sederhana seperti ini, anak akan merasa dirinya lebih dihargai. Dan ini juga merupakan sugesti yang positif bagi mental anak. Dampaknya, anak akan menjadi lebih giat dalam menyelesaikan berbagai macam hal dengan cara terbaiknya.
Jika Anda merasa perlu berdiskusi dengan ahli hipnoterapi terkait dengan permasalahan anak, maka Anda dapat membuat janji untuk bertemu. Dalam sesi konsultasi ataupun terapi bersama hipnoterapis, Anda akan mendapatkan solusi dan jalan keluar terbaik untuk Anda sebagai orang tua dan juga untuk anak.